Jumat, 24 Agustus 2012

Kancil si pencuri Timun

Siang itu panas sekali. Matahari bersinar garang. Tapi hal itu tidak terlalu dirasakan oleh Kancil. Dia sedang tidur nyenyak di bawah sebatang pohon yang rindang.
Tiba-tiba saja mimpi indahnya terputus. "Tolong! Tolong! " terdengar teriakan dan jeritan berulang-ulang. Lalu terdengar suara derap kaki binatang yang sedang berlari-lari.
"Ada apa, sih?" kata Kancil. Matanya berkejap-kejap, terasa berat untuk dibuka karena masih mengantuk.
Di kejauhan tampak segerombolan binatang berlari-lari menuju ke arahnya. "Kebakaran! Kebakaran! " teriak Kambing. " Ayo lari, Cil! Ada kebakaran di hutan! "
Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya.
Kancil terus berlari. Wah, cepat juga larinya. Ya, walaupun Kancil bertubuh kecil, tapi dia dapat berlari cepat. Tanpa terasa, Kancil telah berlari jauh, meninggalkan teman-temannya.
"Aduh, napasku habis rasanya," Kancil berhenti dengan napas terengah-engah, lalu duduk beristirahat. "Lho, di mana binatang-binatang lainnya?" Walaupun Kancil senang karena lolos dari bahaya, tiba-tiba ia merasa takut. "Wah, aku berada di mana sekarang? Sepertinya belum pernah ke sini." 


Sangkuriang

Sangkuriang
Pada jaman dahulu, tersebutlah kisah seorang puteri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu Ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya.
Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan. Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara.

Timun Emas

Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja.
Suatu hari ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan keraksasa itu untuk disantap.
Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. 


SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH

Dalam rangka mengantisipasi kemelut yang sekarang lagi membooming antara Indonesia dan Negara Kerajaan Malingsial.. eh..sorry Malaysia, dan untuk memback up seluruh aset dan potensi NKRI.. (weleh.. kayak nasionalisme sejati aja.. hehe), maka Blog Anak Bangsa ingin mengupas habis tentang Sejarah Bendera Merah Putih. Jangan sampai Bangsa Malaysia mengklaim lagi bahwa bendera merah putih adalah Hak Paten Malaysia.. Busyet.. kayak orang kelaparan saja. Rakus banget.. semua di klaim bahwa yang punya nenek moyangnya Malaysia. Semua aset bangsa sedikit demi sedikit di gerogoti, padahal dalam hal dan berdasarkan hukum Islam harusnya Negara Malaysia “sadar diri”. Harus menghormati hak – hak tetangga. Kok sesama tetangga malah saling mengklaim. Bangsa Indonesia dan bangsa Malaysia harus mawas diri, duduk bersama samakan persepsi. Jangan sampai, dibalik semua ini ada pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab yang turut memperkeruh suasana. Benar ngga Pace’..?? Langsung aja deh ke sejarah Bendera Merah Putihnya….


LEGENDA KAPAL HANTU THE FLYING DUTCHMAN

Kisah mengenai Kapal Hantu Flying Dutchman ini merupakan salah satu kisah yang sangat terkenal dan telah melegenda di seluruh dunia. Sudah banyak buku ditulis dengan mengangkat cerita legenda ini, bahkan dalam film Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest (2006) dan Pirates of the Caribbean: At World’s End (2007) kapal hantu ini juga ikut dimunculkan. Tapi, entah nyata atau tidaknya kisah ini aku juga belum tahu, atau mungkin masih sama dengan legenda-legenda lainnya yang dianggap hanya sebatas cerita karang/dongeng turun-temurun. Menurut cerita rakyat, The Flying Dutchman adalah kapal hantu yang tidak akan pernah bisa berlabuh.


Tidak bisa berlabuh, tetapi harus mengarungi “tujuh lautan” selamanya. Flying Dutchman selalu terlihat dari kejauhan, kadang-kadang disinari dengan sorot cahaya redup.

My Idol,,... :)

Coboy Jr. artis cilik pendatang baru yang namanya sudah sangat populer dan menjadi pujaan bagi para penggemarnya. Grup musik Coboy Junior mengusung aliran bergenre pop yang beranggotakan 4 orang yaitu Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, Teuku Rizky Muhammad, Bastian Bintang Simbolon dan Alvaro Maldini Siregar.

Empat artis cilik ini sangat multitalenta, karena selain bisa bernyanyi dan menari, mereka juga bisa memainkan alat musik... wah keren kan. Berikut ini foto-foto dan biodata lengkap personil coboy junior.